Jumat, 27 Desember 2013
Hasil Observasi Mengenai Ekstrakurikuler
Diposting oleh
Unknown
di
00.18
Ekstrakurikuler Pendukung Prestasi
Riuh merdu suara itu dari kejauhan menghangatkan jiwa.
Semakin mewarnai warna warninya dunia siang ini. Semakin kuhampiri rasa
penasaranku untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sini. Mengapa suasana
ini begitu memabukkan hati? Tanpa mengabaikan segala rasaku, kupercepat
langkahku menghampiri satu ruangan di ujung lorong itu. Kudapati di dalamnya
sekitar delapan sampai sepuluh orang siswa sedang duduk melingkar dan di salah
satu sisinya ada seperti seorang guru. Mereka seperti sedang membaca Al-Qur’an
tetapi tanpa membacanya. Ya, mereka sedang menghafalkan Al-Qur’an. Takjub, itu
yang kurasa. Mengapa? Karena usia mereka seperti masih enam sampai tujuh tahun.
Namun mereka sangat fasih dalam membaca lantunan ayat-ayat suciNya.
Niatku yang memang dari awal ingin melakukan observasi
di sekolah terpencil ini tiba-tiba meletup menggelora. Tadinya, aku kira
sekolah ini akan sama saja dengan sekolah lainnya. Paling-paling aku hanya akan
mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa maupun guru, lalu kemudian pulang.
Tapi seketika niatku berubah ketika merasakan atmosfer yang luar biasa. Sekolah
ini dari luar Nampak sederhana, hanya dua lantai, dengan gedung tambahan di
depannya serta ada mushala kecil dan taman bermain di depan sekolah. Serta ada
lapangan multifungsi. Secara kasat mata, biasa saja. Di tambah lagi dengan
lokasi yang berada di ujung kampung. Ya, suasana di sekolah ini masih sangat
asri. Banyak pohon, dan jauh dari kebisingan.
Tanpa aku sadari ternyata sudah cukup lama aku berdiri
bediam memperhatikan mereka yang masih syahdu dengan hafalannya. Lamunanku pun
buyar ketika sang guru yang sepertinya mulai menyadari keberadaanku. Ia
menghampiriku, kuperhatikan ia, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Sangat
sederhana, gamis dan kerudung panjangnya yang menjuntai serta kaus kakinya dan
ditambah dengan senyum ikhlasnya yang semakin menggambarkan keanggunan guru
ini. Entah mengapa aku seperti melihat, inilah sosok guru yang sesungguhnya!
Dari penampilan pun dia telah member ketauladanan. Lantas saja, anak didiknya
sangat menyegani dan menyayanginya. Aku tahu itu karena sedari tadi aku
memperhatikan mereka. Ketika dia menghampiriku dan akku mengutarakan tujuanku
ke sini, dia kemudian menyuruhku bertemu dengan wakil kepala sekolah. Pertemuanku
dengan wakil kepala sekolah itu mengawali wawancaraku mengenai sekolah
sederhana nan luar biasa ini.
Sekolah yang bernama Ash-Shiddiqiyyah ini berdiri
sejak 14 tahun yang lalu, pendirinya sudah almarhum dan sekarang yayasan
sekolah ini di urus oleh anak kandungnya. Singkat cerita, setelah berpindah
tangan, sekolah ini mengalami perkembangan yang amat pesat. Mulai dari kualitas
guru, fasilitas, keuangan, kurikulum, dll. Mungkin itu sedikit tentang sekolah
ini karena yang ingin aku ketahui lebih banyak adalah tentang kegiatan
non-akademik atau yang biasa kita sebut ekstrakurikuler.
Dari wakil kepala sekolah yang bernama Paisal Aripin ini,
aku tahu bahwa sekolah ini menganut tiga acuan kurikulum, yang pertama
kurikulum DIKNAS, yang kedua kurikulum DEPAG, dan yang ketiga kurikulum dari
yayasan. Yang menarik bagiku adanya kurikulum yayasan ini, ternyata kurikulum
inilah yang menjadi pondasi dasar atau ideology sekolah ini. Karena dari
kurikulum ini, anak didik dituntut untut menjadi penghafal Al-Qur’an. Segala
kegiatan non-akademik yang dilakukan di sekolah ini tidak lain masih dalam
koridor sunnah rasulullah. Mungkin ada beberapa kegiatan non-akademik dalam
bidang kesenian yang tidak ada pada zaman Rasulullah, namun hal itu diadakan
dengan tetap memegang teguh nilai-nilai islam. Dan diselipkan unsur-unsur
dakwah di dalamnya.
Ada beberapa ektrakurikuler di sekolah ini. Sesuai
dengan kurikulum yayasan, sekolah ini memiliki kegiatan tahfidz Al-Qur’an yang
di jadikan ekskul untuk siswa kelas 1,2, dan 3. Sedangkan untuk kelas 4,5, dan
6, kegiatan tahfidzul Qur’an ini menjadi kegiatan wajib. Selain itu, ada ekskul
bela diri dan renang yang juga kita ketahui menjadi kegiatan yang rasulullah
sunnahkan serta berkuda yang masih belum terlaksana namun akan secepatnya
direalisasikan. Selain itu, ada ektrakulikurel dalam bidang olah raga, yaitu
futsal, selain itu renang dan bela diri juga termasuk ekskul dalam bidang olang
raga. Ada pula ekskul dalam bidang seni, diantaranya nasyid, marawis, seni tari
tradisional, seni tari Islamic modern modification, dan seni tari saman. Ada
pula ekstrakurikuler yang menunjang mata pelajaran di kelas, diantaranya Fun
Math dan English Club.
Untuk ekskul tahfidz sendiri diwajibkan kepada siswa
kelas 4, 5 dan 6 namun untuk kelas 1,2, dan 3 hanya diperuntukkan bagi siswa
yang memiliki minat saja, agar tidak memberatkan. Karena ada beberapa orang tua
yang merasa anaknya belum sanggup untuk menghafalkan Al-Qur’an di usia belia.
Namun ada juga yang sangat bersemangat mendorong anaknya menghafalkan Al-Qur’an
sedini mungkin. Oleh karena itu untuk kelas 1,2 dan 3 sunnah hukumnya. Namun
untuk kelas 4, 5, dan 6 wajib untuk mengikuti tahfidz karena syarat lulus dari
sekolah ini adalah minimal hafal juz 30. Waktu yang disediakan sekolah untuk ekskul
ini adalah hari senin sampai kamis pada pukul 13.00 s.d. 14.00. Teknis
pelaksanaan ekskul ini seperti halaqoh, ekskul di mualai dengan membaca hafalan
yang sudah di hafalkan bersama-sama. Kemudian satu persatu siswa menyetorkan
hafalan mereka kepada guru pembimbing, setelah itu ada tambahan tahsin dari
guru pembimbing. Jadi siswa tidak hanya menghafal namun juga membetulkan bacaan
hafalannya. Namun tentu saja disesuaikan dengan usia dan jenjang kemahiran
membaca Al-Qu’an masing-masing siswa. Guru pembimbing itu sendiri adalah dewan
guru di sekolah ini. Oleh karenanya, untuk menambah wawasan dewan guru, yayasan
juga mengadakan pelatihan tahsin dan tahfidz secara Cuma-Cuma untuk para guru.
Agar dalam mengajarkan tahsin dan tahfidz kepada anak-anak, mereka lebih matang
dan mantap lagi.
Untuk ekskul renang dilaksanakan sebulan sekali,
tenaga pengajar juga masih menggunakan guru mata pelajaran olah raga di sekolah
ini. Ekskul bela diri dilaksanakan setiap hari sabtu, pada pukul 08.00 sampai
pukul 10.00. Untuk ekskul bela diri ini tenaga pengajarnya dari luar sekolah,
yang memang ahli dalam bidangnya. Sedangkan ekskul futsal dilaksanakan setiap
hari jum’at pada pukul 14.00 s.d. 16.00. Tenaga pengajar ekstrakurikuler futsal
ini adalah guru mata pelajaran olah raga.
Untuk ekstrakurikuler bidang seni, tenaga pengajar
mayoritas dari luar sekolah. Misalnya saja ekskul marawis, seni tari
tradisional, seni tari Islamic modern modification, dan seni tari saman,
sedangkan ekskul nasyid tenaga pengajarnya dari guru bidang studi yang ahli
dalam bidang seni tarik suara. Ekskul nasyid dilaksanakan pada hari jum’at
pukul 13.00 s.d. 15.00. Sedangkan ekskul lainnya dilaksanakan setiap hari
sabtu, dimulai dari pukul 11.00 s.d. 14.00.
Ekstrakulikurel yang membantu menunjang prestasi
akademik siswa, yaitu English Club dan Fun Math. Tenaga pengajar kedua
ekstrakurikuler ini berasar dari luar sekolah. Ekskul English Club dilaksanakan
setiap hari jum’at pada pukul 10.00 s.d. 11.00. Peserta ekskul ini dari mulai
kelas 1 s.d. kelas 6. Sedangkan ekskul Fun Math dilaksanakan setiap hari Jum’at
pada pukul 13.00-14.00. peserta ekskul ini dari mulai kelas 4 s.d. kelas 6.
Konsep pembelajaran kedua ekstrakurikuler ini adalah learn with a fun way. Karena setiap pertemuan, setelah ada materi
yang disampaikan dengan cara yang kreatif, yaitu dengan praktik langsung maupun
menggunakan alat peraga yang membantu pembelajaran, sebelum ditutup selalu ada
games yang mendidik atau menonton film berbahasa dan bersubtitle inggris, untuk
English club. Hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa jenuh namun tetap bisa
menangkap materi yang disampaikan dan juga mempraktikkannya secara langsung.
Serentetan kegiatan yang telah dijabarkan tadi bagiku
adalah luar biasa. Karena semua kegiatan itu saling menunjang keaktifan siswa,
sesuai dengan teori John Dewey. Siswa di beri kebebasan berkreasi sesuai dengan
passionnya masing-masing. Namun tentu saja semua kegaiatn tersebut masih sangat
kental dengan unsur-unsur religi. Mungkin hal ini disebabkan oleh latar
belakang sekolah islam terpadu ini yang mengedepankan syari’at-syari’at islam.
Namun memang ada beberapa kekurangan yang tampak mencolok, seperti fasilitas
yang di miliki sekolah untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler berupa
lapangan, lab, alat kesenian, dll. Kekurangan ini mungkin juga disebabkan oleh
minimnya anggaran yang dimiliki oleh sekolah. Memang terlihat jelas
keprihatinan ini dari fasilitas sekolah yang ada. Karena mayoritas siswa di
sekolah ini adalah orang-orang yang kurang mampu dalam bidang ekonomi, sehingga
sekolah tidak bisa menuntut banyak dari para orang tua siswa. Saya jadi
teringat sebuah pribahasa “what we gift is what we take”.
Problem lainnya adalah kurangnya tenaga pengajar yang
kompeten dalam bidangnya. Di sekolah ini, satu orang guru bisa mengajar dua
sampai tiga ekskul dan menurut saya hal ini bida mengurangi kualitas pengajaran
ataupun pelatihan tiap-tiap ekstrakurikuler. Namun sekali lagi, yang mengjadi
penyebab hal ini terjadi adalah kurangnya biaya. Karena dengan menggunakan guru
internal akan lebih meminimalisir keluarnya dana. Namun memang cukup diacungi
jempol, dengan keadaan kas sekolah yang cukup minim, sekolah ini masih
menyediakan beragam kegiatan yang menunjang prestasi dan ke aktifan anak. Dan
sejauh ini, dari alumni yang telah lulus, pembelajaran yang paling melekat
menurut mereka adalah ketika di dalam ekstrakurikuler karena mereka tidak
terikat oleh formalitas dan bebas mengekspresikan passion mereka.
Created By :
Sumayyah Afifah
Created By :
Sumayyah Afifah
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Observasi Siswa dalam Bidang Minat Siswa dalam Proses Pembelajaran
Diposting oleh
Unknown
di
00.15
Wawancara Peserta Didik
Nama: Dede Wahyudi
NIM: 1112013000012
Jurusan: Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Tugas: Observasi
Siswa dalam Bidang Minat Siswa dalam Proses Pembelajaran
Nara Sumber: Salsa
Safitri
Nama Panggilan: Salsa
Kelas: 6 (enam)
Sekolah Dasar
Umur: 11 (sebelas)
tahun
Prestasi: Peringkat
kelima di kelas
Dewa (P): Siapa nama
guru favorit salsa?
Salsa (S): Ibu Indah
P: Ibu Indah itu
siapanya Salsa?
S: Wali kelas
P: Beliau ngajarin
Salsa apa?
S: Pelajaran IPA sama
Matematika
P: Kenapa guru
favorit Salsa Ibu Indah?
S: Karena baik
B: Ibu Indah ga
pernah marah ya?
S: Pernah
B: Takut ga dimarahin
bu Indah?
S: Ngak
B: Ko ngak?
S: Soalnya ga kaya
dimarahin tapi kaya diceramahin
B: Kalo Salsa sukanya
pelajaran apa?
S: IPA
B: Kenapa IPA?
S: Soalnya suka
belajar planet
B: Kenapa planet?
S: Karena kagum
B: Emanknya planet
itu ada berapa?
S: Ada delapan
B: Apa aja tuh?
S: Mars, Jupiter,
uranus, Saturnus, Neptunus, Bumi, Merkurius, dan Venus.
B: Selain planet itu
apa lagi ya pelajaran yang Salsa suka?
S: Bahasa Indonesia
B: Kenapa?
S: Karena tinggal di
negara Indonesia
B: Berarti kalo
tinggal di Inggris sukanya bahasa Inggris donk?
S: ya ngak juga
B: Maksudnya?
S: Ya ga ngerti
Bahasa Inggris
B: Kalo bahasa Arab?
S: Ngak
B: Kenapa ngak?
S: Kan ituan, susah
B: Emangnya apa yang
paling Salsa suka di kelas?
S: Menggambar
B: kalo boleh tau,
cita – cita Salsa itu apa cy?
S: Cita – citanya
jadi dosen
B: Emanknya yang
Salsa tau tentang pekerjaan dosen itu apa?
S: Suka sama guru
kuliah
B: Kan dosen galak,
Salsa ga takut?
S: kan aku ga tau
dosen galak atau ngak
B: Iya ya, tapi kalo
ga jadi dosen, maunya jadi apa?
S: Jadi koki
B: Kenapa koki?
S: Suka masak sama
suka makan
B: Makanan favorit
Salsa apa?
S: Tempe orek
B: Terakhir ni,
harapan Salsa ke depan apa?
S: Harapannya apaan
ya? Biar tambah pintar, biar kamar mandinya tambah banyak soalnya ke kamar
mandi ngantri terus.
Hasil Observasi Mengenai Fasilitas Sekolah
Diposting oleh
Unknown
di
00.02
FASILITAS
SEKOLAH ASH-SHIDDIQIYYAH
Fasilitas
yang ada di sekolah ini di antaranya gedung sekolah 2 lantai milik sendiri,
masjid, lapangan futsal dan bulu tangkis, lapangan basket, laboratorium
komputer, laboratorium IPA dan perpustakaan.
Sekolah
ini juga dilengkapi dengan fasilitas UKS, namun belum dapat digunakan secara
fungsional karena masih dalam proses pembangunan. Sedangkan laboratorium
komputer sudah dapat dinikmati oleh para siswa, namun dikarenakan fasilitas
yang terbatas, sekolah ini mengutamakan siswa yang orang tuanya banyak
berkontribusi di sekolah untuk menggunakan fasilitas tersebut. Di sekolah ini
juga menjadikan komputer sebagai mata pelajaran umum dari kelas 1 sampai kelas
6.
Di
sekolah ini, ada larangan bagi para siswa yang membawa alat komunikasi seperti
handphone dan sebagainya. Bagi para siswa yang melanggar, ada sanksi yaitu
handphone akan disita dan orang tua siswa di panggil ke sekolah untuk mendapat
keterangan lebih lanjut. Biasanya sesuai kesepakatan sekolah, handphone baru
bisa dikembalikan kepada siswa setelah disita selama satu minggu.
Lapangan
futsal di sekolah ini hampir setiap hari dipakai oleh para siswa, terutama
siswa laki-laki, karena mereka sangat menyukai permainan sepak bola. Mereka
bermain bersama dengan menyenangkan.
Di
setiap kelas terdapat banyak kata-kata yang di tempel di dinding, umumnya
kata-kata atau kalimat yang digunakan untuk menghafal seperti nama-nama bulan
dalam Islam, Asmaul Husna, dan masih banyak lagi. Membuat suasana kelas begitu
menarik dengan warna-warna kertas yang menghias setiap dinding kelas.
Created By :
Created By :
Kamis, 26 Desember 2013
Observasi Mengenai Keadaan Lingkungan di Sekitar Sekolah
Diposting oleh
Unknown
di
23.37
Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Proses Pendidikan
Warga sekitar sekolah tersebut sangat mendukung sekali atas
dibangunnya sekolah ASH-SHIIDIQIYAH, mereka beranggapan bahwa sekolah itu
bisa membawa anak-anak yang terdapat didalamnya menjadi penerus-penerus bangsa
yang berakhlakul karimah. Warga disekitar lingkungan sekolah
tersebut tidak hanya bangga akan visi-misi sekolah ASH-SHIIDIQIYAH, merekapun merasa
dihargai akan kehadirannya ditengah-tengah sekolah tersebut, sekolah itupun
jika ada acara-acara besar seperti halnya acara Santunan Anak Yatim, Bakti
Sosial, dll para warga diikut sertakan untuk mendukung berlangsungnya acara
yang akan diselenggarakan. Dengan demikian interaksi sekolah dengan
warga(lingkungan) tercipta dengan baik. Ada dukungan antara sekolah dengan
warga begitupun sebaliknya.
Created by:
Aay Rizki Amelia (1113013000031)
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Aay Rizki Amelia (1113013000031)
Diposting oleh
Unknown
di
12.10
Aay Rizki Amelia (1113013000031)
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Masyarakat setempat (Lingkungan)”
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Masyarakat setempat (Lingkungan)”
Kesan : Merasa kagum dengan warga sekitar
Ash-shidiqiyah yang selalu berpartisipasi dan mendukung akan kemajuan sekolah
tersebut,
Pesan : Pertahankan terus
pendidikan agama yang sudah diterapkan, karena sekolah di Indonesia pada
sekarang ini sangat minim sekali pendidikan agamanya, jadikan generasi yang
akan datang mempunyai bekal agama untuk menyongsong cita-cita yang mulia. Menjadi
pemimpin yang adil tanpa didasari korupsi.
Dede Wahyudi (1112013000012)
Diposting oleh
Unknown
di
12.09
Dede Wahyudi (1112013000012)
“Minat siswa SD dalam proses pembelajaran”
Kesan : Tanya jawab bersama anak kecil itu menyenangkan,
namanya juga anak-anak, harus bisa mencari cara agar tanya jawab dapat
berlansung, karena biasanya anak kecil suka malu-malu :D
Pesan : Realita dalam pendidikan lebih dari sekedar materi
perkuliahan yang dipelajari, oleh sebab itu, meninjau perkembangan peserta
didik kita dari sekarang, jadi suatu hal penting yang perlu dilaksanakan untuk
meminimalisir banyaknya kekurangan dalam proses pendidikan dimasa yang akan
datang.
Laporan Hasil Observasi Mengenai Kurikulum
Diposting oleh
Unknown
di
01.46
Created by:
Siti Hamdah (1113013000039)
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari hasil wawancara yang telah saya lakukan dengan salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu mengenai kurikulum, bahwa kurikulum yang berlaku di sekolah ini masih kurikulum yang dulu diterapkan dan belum menerapkan kurikulum 2013. Alasannya karena pihak sekolah belum sempat mendaftarkan kepada Diknas mengenai kurikulum 2013. Adapun cara atau persyaratan pendaftaran mengenai kurikulum, sekolah harus mendaftarkan diri ke Diknas, atau dengan mendaftarkan diri melalui Website dan seleksi berkas agar dapat menerapkan kurikulum yang baru.
Di sekolah SDIT ASH SHIDDIQIYYAH ini menerapkan tiga kurikulum, yang pertama kurikulum Diknas, yang kedua kurikulum Depag, dan yang ketiga menerapkan kurikulum Yayasan. Sekolah ini berada di bawah naungan Diknas karena bukan Madrasah Ibtidaiyah, tetapi sekolah ini juga tidak meninggalkan aturan Depag karena Sekolah Dasar ini berbasis Islam. Sedangkan kurikulum yayasannya adalah penerapan program tahfidzul Qur’an yang diwajibkan bagi kelas 4,5 dan 6 sedangkan untuk kelas 1,2 dan3 di sunnahkan.
Adapun Hidden Kurikulum yang ada di sekolah ini berupa pelaksanaan sholat Dhuha bersama yang biasa dilakukan di pagi hari sebelum jam istirahat tiba yang dijadwalkan setiap haru, kecuali pada hari jum’at. Ada pula Hidden Kurikulum yang hanya dilakukan pada anak kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, yaitu dengan mengadakan acara MABIT yang ditujukan untuk membangun karakter anak dan dilaksanakan pada malam hari. Alasan kelas 1,2, dan 3 tidak diikutsertakan karena waktu pelaksanaan tidak memungkinkan anak kelas 1,2 dan 3 untuk diajak bermalam di sekolah. Acara MABIT ini sebenarnya dikhususkan untuk anak kelas 6 karena menjadi pembekalan karakter anak untuk jenjang selanjutnya yang akan mereka hadapi di Sekolah Menengah Pertama nanti.
Rabu, 25 Desember 2013
Observasi Mengenai Kepala Sekolah
Diposting oleh
Unknown
di
23.35
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH
Kepala sekolah ialah orang yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola sekolah, menghimpun, memanfaatkan dan menggerakkan seluruh potensi sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud disini adalah visi dan misi yang ada dalam sekolah tersebut, karena mau dibawa kemana sekolah itu tergantung pada visi misi yang ada.
Nah disinilah kepala mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mewujudkan visi misi tersebut.
Kyte (1972) mengatakan bahwa seorang kepala sekolah mempunyai lima fungsi utama. Pertama, bertanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan, dan perkembangan murid-murid yang ada dilingkungan sekolah. Kedua, bertanggung jawab atas keberhasilan dan kesejahteraan profesi guru. Ketiga, berkewajiban memberikan layanan sepenuhnya yang berharga bagi murid-murid dan guru-guru yang mungkin dilakukan melalui pengawasan. Keempat, bertanggung jawab mendapatkan bantuan maksimal dari semua institusi pembantu. Kelima, bertanggung jawab mempromosikan murid-murid terbaik melalui berbagai cara.
Dalam sekolah TK-SD IT Ash-shidiqiyah mempunyai visi misi sebagai berikut :
Visi :
“Mencetak generasi Qur’ani yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spritiual.”
Misi :
· Menjadi lembaga pendidikan Islam yang berorientasi pada Al-Qur’an
· Mendidik generasi Qur’ani yang paham terhadap IPTEK dan IMTAQ
· Memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya agar menjadi pribadi berkualitas.
Visi misi tersebut dirumuskan berdasarkan lingkungan di tempat sekolah itu berada, menurut beliau di lingkungan tersebut mepunyai tingkat pengetahuan agama yang rendah, menurut beliau, dengan adanya sekolah yang dibawah yayasan Ash-shidiqiyah yang berlandaskan dengan Al-Qur’an itu bisa mewujudkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya berlandaskan pada pengetahuan umu, namun diiringi dengan pengetahuan Agama. Bobot antara keduanya yaitu 50-50, tidak memberatkan sebelah, visi misi yang tertera itu diwujudkan dengan menerapkan baca dan hafalan Al-Qur’an dimulai dari kelas 3 SD, dan diakhir tahunya mengadakan wisuda juz 30, wisuda itu diadakan untuk memberi semangat kepada para peserta didik untuk bisa meghafal, selain itu juga disekolah tersebut menerapkan shalat jama’ah dan shalat dluha, namun dalam berbagai program yang sedang dijalankan, ada beberapa kedala yang menghambat visi misi tersebut, yang paling signifikan adalah kurangnya peran orang tua di rumah dalam mengondisikan anak-anaknya, jadi peserta didik belajar di sekolah, setelah pulang, kebanyakan orang tua tidak mendukung potensi anaknya di sekolah, jadi peran orang tua dalam mewujudkan tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi anak sangat penting, orang tua tidak hanya memberi biaya, mengantarkan ke sekolah, datang ke acara pertemuan wali murid, tetapi mereka lupa akan tugasnya di rumah yaitu mengawasi perkembangan anak, dan juga memberi motivasi dalam belajarnya. Oleh sebab itu, langkah yang diambil dalam mengatasi solusi tersebut adalah mengadakan rapat orang tua selama 2 kali persemester.
Setiap sekolah pasti mempunyai rencana kedepan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, seperti yang dilakukan oleh sekolah As-shidiqiyah ini, menurut kepala sekolah, ada rencana meningkatkan hafalan jus 29 mulai dari kelas 3-6 SD, dan rencana yang kedua adalah meningkatkan kurikulum 2013, namun menurut beliau, dalam meningkatkan kurikulum itu tidak sepenuhnya diterapkan, jadi hanya yang menurut sekolah itu baik itu diterapkan, karena menurutnya sistem kurikulum yang ada di Indonesia itu tidak berujung titik temu, kurikulum ini belum wujud hasilnya, sudah diganti lagi dengan kurikulum yang baru, kalau seperti ini terus tidak akan menemukan hasil dari perubahan kurikulum tersebut. Dari banyak kurikulum yang ada, menurutnya kurikulum 2006 itu baik.
Dari penjabaran fungsi yang dikemukakan oleh Kyte diatas, poin pertama dan poin kedua dalam penerapanya di sekolah As-shidiqiyah ini kaitanya dengan peningkatan mutu dari guru dan murid, untuk guru, kepala sekolah mengadakan rapat setiap minggunya guna membahas tentang perkembangan murid dan masalah-masalah yang sedang dialami oleh guru, jadi seperti evaluasi guru setiap minggunya, kalau untuk murid peningkatan mutunya belum sampai kejenjang bea siswa, karena dalam sekolah tersebut masih belum siap dalam kaitanya masalah bea siswa, namun sekolah memfasilitasi kegiatan-kegiatan murid yang ada kaitanya dengan sekolah maupun untuk mengembangkan potensinya, hal ini kaitanya dengan fungsi kepala sekolah poin ketiga diatas. Untuk poin keempat, kepala sekolah menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan yayasan yang menaunginya, juga kaitanya dengan poin kelima, membawa nama baik sekolah dengan cara mengikuti berbagai lomba yang diadakan di daerah tersebut, sehingga sekolah tersebut mempunyai nama di lingkungan luar.
PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Dalam menggerakkan orang lain guna mencapai tujuan, pemimpin biasanya menampakkan perilaku kepemimpinannya dengan bermacam-macam. Yulk (1994) dalam leadership in organization dengan meminjam pendapat blake dan mouton (1990) menjelaskan bahwa perilaku pemimpin terhadap bawahan ada 4 bentuk perilaku, yakni : 1.Ada yang lebih menekan pada tugas. 2.Ada yang lebih mementingkan hubungan. 3.Ada yang mementingkan kedua-duanya. 4.Ada yang mengabaikan kedua-duanya, prestasi yang sangat memprihatinkan adalah apabila pemimpin tersebut mengabaikan kedua-duanya. Dari teori diatas, kepala sekolah
Kepala sekolah As-shidiqiyah mengambil poin yang ketiga, yaitu mementingkan tugas dan hubunganya, namun lebih condong kehubunganya, dengan guru-guru yang ada disekolah tersebut, beliau menganggap mereka itu bukan bawahan , tapi adalah teman, itu sangat baik dalam menjalin hubungan antara kepala sekolah dan guru-guru, jadi mereka bisa lebih terbuka dalam setiap masalah yang mereka hadapi, jadi bisa diselesaikan secara bersama-sama.
Created by:
M. Ilhamul Qolbi (1113013000012)
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil Observasi Mengenai Alumni
Diposting oleh
Unknown
di
21.06
Alumni Sebagai Motivasi Untuk Mencapai Prestasi
Dari hasil
observasi yang telah saya lakukan di salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu Ash
Siddiqiyyah mengenai alumni, dimana saya telah mewawancarai seorang Kepala
Sekolah dan salah satu alumni dari sekolah tersebut, bahwa keberadaan alumni
berperan dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, karena di SDIT
Ash Shiddiyyah ini ada banyak kegiatan ekstrakurikuler, terutama yang
menyangkut pelajaran Agama Islam, seperti Tahfidz Qur’an. Namun ada pula
seperti ekskul futsal, ekskul computer, dan lain-lain. Para alumni memang tidak
semuanya berperan dalam pengembangan ekskul di sekolah ini. Namun, ada beberapa
alumni yang sedang berkunjung ke sekolah ini, mereka pun ikut melatih
junior-juniornya ketika kegiatan ekstrakurikuler sedang berlangsung.
Alumni, selain berperan dalam kegiatan ekstrakurikuler, keberadaan alumni
dengan keberhasilan dan kesuksesan yang telah mereka capai setelah lulus dari
sekolah ini, dapat memberikan inspirasi atau motivasi kepada para siswa/siswi
juniornya dalam menentukan cita-cita serta masa depan mereka, terutama bagi
alumni yang lulus ujian akhir dengan hasil yang cemerlang, dan dapat
melanjutkan ke sekolah favorit, mereka memotivasi para juniornya agar dapat
berusaha secara maksimal dalam belajar, sukses dalam ulangan harian maupun
ujian sekolah dan meningkatkan prestasi dalam bidang akademik maupun non
akademik.
SDIT
Ash Shiddiyyah mayoritasnya para alumni melanjutkan ke sekolah Madrasah
Tsanawiyah ataupun Pesantren. Alumni yang saya wawancarai sendiri melanjutkan
pendidikannya ke SMP NEGERI 18 Jakarta. Jadi, yang melanjutkan ke sekolah
negeri hanya minoritas, meskipun nilai akhir rata-rata ujian sekolah maupun
ujian nasionalnya lebih dari cukup untuk masuk ke sekolah negeri, mereka lebih
memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke sekolah yang pada dasarnya merupakan
sekolah Islam.
Dalam
menghadapi Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional, sekolah ini memberikan
bimbingan tertentu atau arahan bagi para lulusan/alumni untuk mempermudah
mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, seperti Pendalaman Materi.
Biasanya Pendalaman Materi, dijalankan beberapa bulan sebelum menghadapi Ujian
Sekolah maupun Ujian Nasional. Mata pelajaran yang akan diujikan lebih sering
dilatih dalam pertemuan Pendalaman Materi. Sehingga para siswa dapat memahami
materi-materi ujian sebelum diujikan.
created by :
DWI FITRI YANTI
(1113013000025)
PBSI 1-A
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN
Created by :
Dwi Fitriani (1113013000025)
1A PBSI
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Observasi Guru di YPIT Ash-Shiddiqiyyah
Diposting oleh
Unknown
di
00.39
Kegiatan belajar mengajar menjadi sebuah kegiatan
yang paling utama di lingkungan sekolah manapun, di SDIT Ash-Shidqiyah yang
memang di sekolah ini nilai-nilai keagamaan menjadi point penting di dalam
setiap kegiatan-kegiatannya. Beruntung kali ini saya selaku pewawancara
mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah seorang guru yang kompeten
dibidangnya, dalam hal ini dalam bidang keagamaan.
Menurut
nara sumber, bapak Hadi Supratman. Untuk memulai kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas seorang guru harus memahami terlebih dahulu kondisi psikologis dan
sosiolgis siswa. Kali ini yang menjadi objeknya adalah siswa SDIT
Ash-Shidqiyah, seperti yang kita ketahui bahwa kondisi siswa SD mudah dipahami
karena perubahan yang relative cepat jika ada sesuatu yang terjadi pada siswa.
Dengan memahami kondisi psikologi siswa seorang guru dapat mengatahui dengan
cara seperti apa seorang guru harus menyampaikan materi pelajaran yang ingin
disampaikan. Biasanya nara sumber menggunakan cara bermaian atau kuis ketika
kondisi dikelas sudah tidak kondusif untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.
Dengan cara seperti ini semangat dan fokus siswa akan kembali teralihkan. Nara
sumber menggunakan metode seperti ini sudah sekitar 21 than sejak beliau
berumur 19 tahun hingga sekarang.
Menurut
penuturannya, pihak yang terkait dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar
adalah semua pihak yang berada dilingkungan sekolah, seperti siswa, rekan
pendidik, kepala yayasan serta lingkungan sekitar. Sejauh ini pencapain yang
telah dicapai beliau terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah dapat
dianggap sangat baik, karena terlihat dari akhlak dan kebiasaan para siswa yang
sudah dapat dibilang bagus, seperti kebiasaan shalat dhuha, bertutur kata
dengan baik, hingga hafalan Al-qur’an. Untuk pencapain yang telah maksimal
sekolah memberikan apresiasi kepada siswanya dengan diadakannya wisuda untuk
para siswa yang telah berhasil menghafal juz 30, disaksikan oleh para orang tua
murid dan para guru.
Bagi
siswa yang tertinggal dari materi pelajaran yang telah ditetapkan, nara sumber
mengatasinya dengan cara, melakukan pelatihan lebih kepada siswa tersebut.
Secara sadar kondisi siswa memanglah berbeda-beda dalam hal kemampuan.
Dibutuhkan tenaga ekstra, serta keikhlasan
yang lebih. Hal yang paling penting adalah komunikasi dengan orang tua
murid untuk berkoordinasi menganai perkembangan dan pengwasan siswa.
Created by:
Annisa Rahayu (1113013000021)
1A PBSI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Selasa, 24 Desember 2013
PUISI TEGALAN
Diposting oleh
Unknown
di
21.06
WAYAH ESUK PEDUT ANGENDANU
rong
puluh tahun kepungkur aku lan sliramu nate mlaku ana dalan kene
saklawase
ora nate ketemu
saliramu
lan saliraku wus beda ora kaya biyen nalika isih tak kanthi
gandaning
wengi mau isih sumrebak ngebaki pedut wayah esuk
wus aja
mbok tangisi lakon kang wus kapungkur
wus
pirang wayah ketiga tak lakoni nganti rambut warna ireng lan putih
ing
dalan iki rong puluh tahun kepungkur
ana
cerita rinajut endah
dik,
kala kala sliramu isih dadi impenku
pirsanana
ana nduwur kae
ana
teja manther ing sela-selaning gegodongan
lan
lintang panjer wengi sing isih kari sakmenir gedhene
saiki
aku lan sliramu linambaran rasa kangen
simpenen
kangenmu ana impen ***
RON
GARING
Wengi
sansaya atis
nalika
aku sesingidan ing sajroning swara gamelan
kang
digawa dening angin
prasasat
tan kendhat
anggonku
kulak warta adol prungu
ananging
isih mamring
aku wis
pingin cecaketan
obormu
kang makantar-kantar
madhangi
jangkah lan jagatku
ana
ngendi papanmu
lelana
tapa brata
tanpa
pawarta tanpa swara
aku
kadya ron garing
kumleyang
kabur kanginan
ing
jagat peteng lelimengan
krasa
luwih abot
anggonku
ngadhepi dina-dina ing ngarep
mlakuku
ora mantep
kagubet
ribet lan ruwet
adoh
saka cahyamu
pedhut
ing sakindering pandulu
panjenengan
guruku,
sihku, oborku
kancanana
sukmaku sinau bab katresnan sajroning ati.
Pengarang:
Budhi setyawan
**IBU
Awit
neng jerone weteng
Enyong
sering jejeki weteng
Biaya
ngetokna Enyong larang
Tapi
Enyong tetep disayang
Babarane
lara , taruane nyawa
Mati
Karo Urip mung nggo senyawa
Dibiayai
nganti rekasa
Mbarang
gede gawe ati lara
Ora
pernah mbales jasa
Meskikaya
kue ibu ora pernah putus asa
Tetep
ndidik karo nyekolahna
Awit
SD anjog Sarjana
Ibu
….
Enyong
ora pernah nggawe gemuyu
Enyong
sering gawe rudu
Meski
kaya kue tetep sayang maring Anak mu
Enyong
pan berubah demi Ibu
Pan
gawe seneng Ibu
Pan
bales kabeh jasa – jasa Ibu
Karya : Halimatus
Sa'diyah
**Prasasti
Nang
kene ,nang bumidesa guci
wistak
pendhem siji prasasti
Aranku
sing tak ukir nang watu lintang
Arane
kowen sing tansah tak undang – undang
Nganti
dadi kemlandang moni saben ngimpi
Nang
kene ,nang bumi desa guci
bumi
sing tansah teles
Esuk-
esuk wis adus grimis
Bocah
– bocah sing payungan godong teles
Tetawa
jagung bakar
Ana
mbok tua ngiyub neng emper kios
Tetawa
wortel karo godhong selada
Nang
kene , whe kowen tau netes neng gigir
Kowen
sing lendhotan pendhut
Sing
gawe – gawe mega
Nyawang
umur sing semingir alon – alon
karo
ningali pitakon
Sing
ora bakal tak jawab
Embuh
. embuh ,embuh
Nang
kene ,nang bumidesa Guci
Ana
prasasti sing wis tak pendhem
aranku
…
Aranekowen
…
Lebur
dadi lemi
kentir
neng kali
**WAYAH
ESUK PEDUT ANGENDANU
Rong
puluh tahun kelingan enyong karo kowen tau mlaku neng dalan kene
Sadawane
ora ketemu
Koen
karo enyong wis beda ora kaya biyen wektu esih tak kanthi
Gandaning
wengi mau esih sumrebak ngebeki pedut wayah esuk
Wis
ajambok tangisi lakon kang wis kelingan
Wis
pirang wayah ketelu tak enteni nganti rambut warna ireng karoputih
Ing
dalan kie rong puluh tahun kelingan
Ana
cerita rinajut endah
Dik,
kala – kala kowen esih dadi impenku
Pirsanana
ana ning duwur kae
Ana
teja manther neng sela – selane gegodhongan
Karo
lintang panter wengi sing esih kari sakmenir gedhene
Saiki
enyong karo kowen linambaran rasa kangen
Simpenan
kangenmu ana impen ..
**
Kancaku
Awan
bengi sing dilewati bebarengan
Ninggalaken
akeh kenangan
Kenangan
sing angel dilupakaken
Tapi......
Sairing
waktu sing keliwat
Perpisahan
kue ora bisa dicegat
Sanajan......
Ati
kie Nangis
Tapi
wektu kie rha bisa diulang maning . . . .
Kancaku
. . .
Ning
sujudku. . . .
Nyong
donga lan ngarep maring gusti Allah
Ebene
sang waktu bisa nemukna
Nyong
lan kowen maning . . . .
Karya
: Afni Umami
**Donga
Ketulusan
Dudu kie sing nyong pengin
Tapi ,kiye lah sing nyatane
Ora saindah ngimpi
Sing dibayangna saben wengi
Tangis karo gemuyu
Kuwelah dolanan
Dolanan uripe manungsa
Peteng karo padang dadi
suasanane
Tapi ,
Kuwlah sing arane keuripan
Ora perlu ditangisi
Ora perlu diratapi
Soale ,
Enyong selalu ana neng
pinggire kowen
Nglalui saben donga sing
enyong panjatna marang gusti Allah
Karya
: Novi Safitri
**Adine
Enyong
Ning
kene enyong bersandung
Tentang
dukane enyong
Kielah
puisine nyong nggo kowen
Duhai
adine nyong
Mukur
pengarepane nyong kabeh
Kowen
ngerti setulus kewajibane
Nyong
dadi kakang
Mbingkai
kenangane dewek
Butiran
– butiran kenangan perjalanan
Wektu
sing mesti nyong
Eling
neng keceriaan
Kambe
kowen
Sing
ujung lawang umah
Enyong
lewat nahan pilo
Karya
: Siti Faturoh (XI IPS 5)
**Kasih
sayange ibu
Ibu
…..
Pas
enyong kenal kasih sayange panjenengan
Rasane
kulo pengin mbales budi apike njenengan
Enyong
terus donga
Ya
Allah ….
Neina
Ibune nyong umur sing dawa
Oh
Ibu ….... Panjenenganlah pangkune nyong
Sampean
luangna waktune nggo nyong
Pas
enyong cilik ,Kosi gede mengko
Kur
kasih sayange njenengan sing terus korbana
Semangat
neng jero jiwane enyong
Ibu
. . . . Njenengan nei nyong semangat nggo maju
Njenenganlah
surgane nyong
Ora
bakal nyong lupakna
Kaya
kue indah kasih sayange njenengan ibu
Karya
: Uli Aulia (XI IPS 5)
Langganan:
Postingan (Atom)